Meningkatnya
suhu permukaan bumi akan mengakibatkan adanya perubahan iklim yang
sangat ekstrem di bumi. Hal ini dapat mengakibatkan terganggunya hutan
dan ekosistem lainnya, sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap
karbon dioksida di atmosfer. Pemanasan global mengakibatkan mencairnya
gunung-gunung es di daerah kutub yang dapat menimbulkan naiknya
permukaan air laut. Efek rumah kaca juga akan mengakibatkan meningkatnya
suhu air laut sehingga air laut mengembang dan terjadi kenaikan
permukaan laut yang mengakibatkan negara Kepulauan akan mendapatkan
pengaruh yang sangat besar.
Menurut
perkiraan, efek rumah kaca telah meningkatkan suhu bumi rata-rata
1-5°C. Bila kecenderungan peningkatan gas rumah kaca tetap seperti
sekarang akan menyebabkan peningkatan pemanasan global antara 1,5-4,5°C
sekitar tahun 2030. Dengan meningkatnya konsentrasi gas CO2
di atmosfer, maka akan semakin banyak gelombang panas yang dipantulkan
dari permukaan bumi diserap atmosfer. Hal ini akan mengakibatkan suhu
permukaan bumi menjadi meningkat.
Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbondioksida (CO2) dan gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2
ini disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan bakar minyak (BBM), batu
bara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan
tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk mengabsorpsinya. Energi yang masuk ke
bumi mengalami: 25% dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer
25% diserap awan 45% diabsorpsi permukaan bumi 5% dipantulkan kembali
oleh permukaan bumi.
Energi
yang diabsorpsi dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi infra merah
oleh awan dan permukaan bumi. Namun sebagian besar infra merah yang
dipancarkan bumi tertahan oleh awan dan gas CO2 dan gas
lainnya, untuk dikembalikan ke permukaan bumi. Dalam keadaan normal,
efek rumah kaca diperlukan, dengan adanya efek rumah kaca perbedaan suhu
antara siang dan malam di bumi tidak terlalu jauh berbeda.
Selain gas CO2, yang dapat menimbulkan efek rumah kaca adalah sulfur dioksida (SO2), nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2) serta beberapa senyawa organik seperti gas metana (CH4) dan khloro fluoro karbon (CFC). Gas-gas tersebut memegang peranan penting dalam meningkatkan efek rumah kaca.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar