Kamis, 20 November 2014

Konsumsi Hati Ampela, Sehatkah ?

Hati, baik hati sapi maupun ayam, merupakan salah satu jenis jeroan yang biasa diberikan kepada bayi sebagai variasi menu makanan pendamping ASI (MPASI). Berwarna merah kecoklatan, teksturnya lembut dan mudah hancur dalam kondisi segar, namun mengeras jika direbus.
            Jeroan, salah satunya hati, sering dijauhi karena dianggap sebagai bahan makanan berlemak dan berkolestrol tinggi, termasuk penyebab pada penyakit degeneratif.
            Namun, sebenarnya hal ini hanya akan terjadi jika dikonsumsi secara berlebihan, tanpa diimbangi konsumsi sayur dan buah yang kaya serat.
            Kandungan hati, selain lemak dan kolestrol, ternyata juga mengandung zat besi, seng (zinc), asam folat, fosfor, kalium, serta vitamin A dan B kompleks, terutama vitamin B12 dan asam folat. Dimana asam folat, zat besi dan vitamin B12 berfungsi dalam pembentukan sel darah merah, untuk mencegah terjadinya anemia. Sementara seng, berperan dalam mempertahankan kekebalan tubuh serta pertumbuhan.
            Selain itu, di dalam hati, terutama hati sapi, juga terkandung kaolin. Kaolin berperan dalam perkembangan fungsi otak. Zat ini berfungsi sebagai komponen asetilkolin, pengantar sinyal saraf. Denagn melihat uraian diatas dapt disimpulkan bahwa kita boleh makan hati akan tetapi dengan jumlah yang sewajarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar