Tanaman kangkung termasuk famili Convolvulaceae. Tanaman kangkung
berasal dari Negara India, yang kemudian menyebar ke Malaysia, Burma,
Indonesia, Cina Selatan, Australia dan bagian nehara Afrika. Di
Indonesia kangkung banyak ditanam di Pulau Jawa, Merauke, Papua dan NAD.
Kangkung terdiri atas 2 jenis yaitu, kangkung darat (Ipomoea reptans)
yang biasa disebut kangkung Cina, dan kangkung air (Ipomoea aquatica)
yang tumbuh secara alami di sawah, rawa atau parit.
Selain vitamin A, B1 dan C, Kangkung juga mengandung protein serta
bahan-bahan mineral seperti zat besi yang bermanfaat bagi pertumbuhan
badan dan kesehatan. Kandungan serat pada kangkung mampu mengikat asam
empedu dan kolestrol yang akhirnya dikeluarkan melalui feses.
Informasi yang berkembang di masyarakat luas menyatakan bahwa makan
kangkung dapat menyebabkan ngantuk. Informasi ini belum terbukti secara
ilmiah. Memang benar didalam kangkung terdapat komponene kimia yang
bersifat sedatif. Komponen ini membuat pikiran orang dalam keadaan lelah
menjadi relaks dan tenang sehingga menjadi ngantuk. Hal ini tidak dapat
di buat acuan untuk membuktikan bahwa kangkung menyebabkan orang mudah
tidur.
Hal ini disebabkan karena respon seseorang terhadap rangsangan tubuhnya
berbeda. Ada yang makan sedikit kangkung sudah tertidur ada pula yang
akan bermangkok mangkok akan tetapi tidak tertidur juga. Jadi, mitos
yang mengatakan kangkung merupakan sayuran yang dapat menyebabkan kantuk
memang benar tapi tidak perlu di kawatirkan karena keunggulan kangkung
yang lebih berperan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar