Minggu, 22 Maret 2015

Arti Wayang

Wayang adalah seni pertunjukkan asli Indonesia yang
berkembang pesat di Pulau Jawa dan Bali . Pertunjukan ini
juga populer di beberapa daerah seperti Sumatera dan
Semenanjung Malaya juga memiliki beberapa budaya
wayang yang terpengaruh oleh kebudayaan Jawa dan
Hindu .
UNESCO , lembaga yang membawahi kebudayaan dari PBB ,
pada 7 November 2003 menetapkan wayang sebagai
pertunjukkan bayangan boneka tersohor dari Indonesia,
sebuah warisan mahakarya dunia yang tak ternilai dalam
seni bertutur ( Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of
Humanity ).
Sebenarnya, pertunjukan boneka tak hanya ada di Indonesia
karena banyak pula negara lain yang memiliki pertunjukan
boneka. Namun pertunjukan bayangan boneka (Wayang) di
Indonesia memiliki gaya tutur dan keunikan tersendiri, yang
merupakan mahakarya asli dari Indonesia. Untuk itulah
UNESCO memasukannya ke dalam Daftar Representatif
Budaya Takbenda Warisan Manusia pada tahun 2003.
Tak ada bukti yang menunjukkan wayang telah ada sebelum
agama Hindu menyebar di Asia Selatan. Diperkirakan seni
pertunjukan dibawa masuk oleh pedagang India . Namun,
kejeniusan lokal dan kebudayaan yang ada sebelum
masuknya Hindu menyatu dengan perkembangan seni
pertunjukan yang masuk memberi warna tersendiri pada
seni pertunjukan di Indonesia. Sampai saat ini, catatan awal
yang bisa didapat tentang pertunjukan wayang berasal dari
Prasasti Balitung di Abad ke 4 yang berbunyi si Galigi
mawayang
Ketika agama Hindu masuk ke Indonesia dan menyesuaikan
kebudayaan yang sudah ada, seni pertunjukan ini menjadi
media efektif menyebarkan agama Hindu. Pertunjukan
wayang menggunakan cerita Ramayana dan Mahabharata .
Demikian juga saat masuknya Islam, ketika pertunjukan
yang menampilkan “Tuhan” atau “Dewa ” dalam wujud
manusia dilarang, munculah boneka wayang yang terbuat
dari kulit sapi , dimana saat pertunjukan yang ditonton
hanyalah bayangannya saja. Wayang inilah yang sekarang
kita kenal sebagai wayang kulit. Untuk menyebarkan Islam,
berkembang juga wayang Sadat yang memperkenalkan
nilai-nilai Islam.
Ketika misionaris Katolik , Bruder Timotheus L.
Wignyosubroto, FIC pada tahun 1960 dalam misinya
menyebarkan agama Katolik, ia mengembangkan Wayang
Wahyu , yang sumber ceritanya berasal dari Alkitab .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar