Kejuaraan ini pertama kali dicetuskan oleh salah satu
majalah olah raga Perancis. Trofi berbentuk piala yang dijuluki "The Big
Ears" (Telinga Besar),dan trofi pertama berbeda dengan yang sekarang
diperebutkan (dibuat oleh Stadellman). Piala yang diperebutkan sekarang adalah
edisi ke-6. Pada awalnya kejuaraan memperebutkan piala bernama Piala Juara
Klub Eropa atau European Champion Clubs' Cup, yang biasanya
disingkat menjadi Piala Eropa (European Cup, dan berbeda
dari Piala Eropa seperti yang dikenal di Indonesia sekarang ini yang merujuk
kepada European
Championship). Kejuaraan ini dimulai pada musim 1955/56 dengan menggunakan
sistem gugur dua leg, yaitu setiap tim bermain dua pertandingan, satu
tandang dan satu di kandang, dan tim dengan skor rata-rata tertinggi maju ke
babak berikutnya. Hanya tim-tim juara liga di masing-masing negara, ditambah
dengan pemegang juara pada saat itu, yang berhak ikut ajang kompetisi ini.
Kualifikasi untuk Liga Champions ditentukan oleh posisi tim-tim di liga domestik dan melalui sistem kuota; negara-negara yang mempunyai liga domestik yang lebih kuat diberikan lebih banyak tempat. Klub yang bermain di liga domestik yang lebih kuat juga mulai ikut pada babak yang lebih akhir. Misalnya, tiga liga terkuat, menurut peringkat UEFA, akan melihat juara dan runner-upnya langsung masuk ke babak fase grup, dan peringkat ketiga dan keempat masuk pada babak kualifikasi ketiga. Ada pengecualian pada peraturan ini; juara bertahan Liga Champions lolos secara otomatis ke babak grup tanpa tergantung posisi akhirnya di liga domestik. Dalam perputaran kompetisi liga Champion klub-klub bertarung sengit untuk menempati posisi teratas sehingga layak ikut serta kejuaraan ini.
Kualifikasi untuk Liga Champions ditentukan oleh posisi tim-tim di liga domestik dan melalui sistem kuota; negara-negara yang mempunyai liga domestik yang lebih kuat diberikan lebih banyak tempat. Klub yang bermain di liga domestik yang lebih kuat juga mulai ikut pada babak yang lebih akhir. Misalnya, tiga liga terkuat, menurut peringkat UEFA, akan melihat juara dan runner-upnya langsung masuk ke babak fase grup, dan peringkat ketiga dan keempat masuk pada babak kualifikasi ketiga. Ada pengecualian pada peraturan ini; juara bertahan Liga Champions lolos secara otomatis ke babak grup tanpa tergantung posisi akhirnya di liga domestik. Dalam perputaran kompetisi liga Champion klub-klub bertarung sengit untuk menempati posisi teratas sehingga layak ikut serta kejuaraan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar