Kamis, 08 Januari 2015

PEMBALIKAN KUTUB MAGNET BUMI


Pembalikan Kutub Magnet Bumi
Bagaimana tanggapan Anda jika terbangun di pagi
hari dan tiba-tiba semua kompas mengarah ke
selatan, bukan ke utara? Aneh menurut kita, tetapi
dikalangan ilmuwan fenomena ini tak asing,
medan magnet bumi telah membalik meskipun
tidak dalam semalam, dan sudah berkali-kali
sepanjang sejarah Bumi. Medan magnet dipole
memiliki intensitas perubahan yang sama selama
ribuan hingga jutaan tahun, tetapi terkadang
alasan tidak bisa dideteksi dan tiba-tiba saja kutub
melemah, mungkin lebih dari beberapa ribu tahun
telah mengalami pembalikan kutub magnet
Bumi (Geomagnetic Reversal).
Baru-baru ini, sebuah studi yang dikerjakan tim
ilmuwan dari Italia, Prancis, Columbia University
dan University of California, Berkeley, mereka
membuktikan bahwa pembalikan kutub magnet
terakhir kali terjadi sangat cepat sekitar 786 ribu
tahun yang lalu. Makalah ini akan diterbitkan
pada edisi November 2014, dalam jurnal
Geophysical Journal International. pembalikan
kutub magnet tercepat yang pernah tercatat dalam
waktu kurang dari 100 tahun, dan bagaimana
kondisi kehidupan saat itu?
Pembalikan Kutub Magnet Bumi
Menurut Courtney Sprain, mahasiswa pascasarjana
UC Berkeley, temuan ini merupakan salah satu
catatan terbaik yang pernah dimiliki yang
menjelaskan kondisi apa saja yang pernah terjadi
selama pembalikan, dan seberapa cepat
pembalikan kutub magnet bisa terjadi. Penemuan
merupakan bukti baru yang menjelaskan bahwa
intensitas medan magnet bumi menurun 10 kali
lebih cepat daripada biasanya, sehingga beberapa
ahli geofisika memprediksikan pembalikan kutub
magnet dalam beberapa ribu tahun.
Meskipun pembalikan kutub magnet dianggap
sebagai peristiwa perubahan ukuran planet yang
disebabkan oleh konveksi pada inti besi Bumi,
tidak ada bencana yang berhasil
didokumentasikan terkait dengan pembalikan
kutub terakhir kali, termasuk catatan geologi dan
biologis tidak menyebutkan adanya bencana.
tetapi pada saat ini, menurut ilmuwan bahwa
pembalikan kutub berpotensi mengacaukan
jaringan listrik dan menghasilkan arus magnet
yang mungkin mengarah ke bawah.
Dalam studi umum, medan magnet bumi melindungi
kehidupan dari partikel energik yang dilepaskan
matahari dan sinar kosmis. Padahal, keduanya
dapat menyebabkan mutasi genetik, melemahnya
atau hilangnya gaya gravitasi sebelum pembalikan
permanen, dimana hal ini dapat meningkatkan
kanker. Bahaya bagi makhluk hidup jauh lebih
besar jika pembalikan kutub magnet didahului
periode panjang 'perilaku magnetik' yang tidak
stabil.
Studi ini didasarkan pada pengukuran keselarasan
medan magnet pada lapisan sedimen danau kuno
di cekungan Sulmona, Pegunungan Apennine timur
wilayah Roma, Italia. Sedimen danau yang
menyatu dengan lapisan abu letusan vulkanik dari
provinsi Romawi, gunung berapi meletus secara
berkala termasuk gunung berapi didekat Sabatini,
Vesuvius dan Alban Hills. Leonardo Sagnotti dan
tim ilmuwan lainnya mengukur arah medan
magnet beku ke dalam sedimen, dimana jejak ini
terakumulasi didasar danau kuno.
Ilmuwan menggunakan metode yang luas untuk
menentukan usia batuan, mungkin batuan sudah
terbentuk selama ribuan atau miliaran tahun.
Proses ini untuk menentukan umur lapisan abu
yang melekat diatas dan dibawah lapisan sedimen,
salah satu bukti yang merekam jejak pembalikan
kutub terakhir. Karena sedimen danau berada
pada tingkat yang tinggi dan stabil selama periode
10,000 tahun, tim ilmuwan mampu menentukan
interpolasi tanggal awal lapisan. Bukti ini
menunjukkan adanya pembalikan kutub
magnetik yang disebut transisi Matuyama-Brunhes,
sekitar 786 ribu tahun yang lalu.
Yang paling luar biasa, pembalikan kutub utara-
selatan terjadi sangat cepat, kemungkinan dalam
waktu kurang dari 100 tahun. Renne mengatakan,
mereka tidak mengetahui apakah pembalikan Kutub
berikutnya akan terjadi tiba-tiba seperti dahulu, atau
tidak akan pernah terjadi lagi . Temuan ini
merupakan masalah bagi dimasa mendatang, dan
juga membantu para ilmuwan memahami
bagaimana dan mengapa medan magnet bumi
secara berkala membalikkan polaritas.
Dalam catatan magnetik tim ilmuwan asal Italia,
menunjukkan bahwa secara tiba-tiba kutub magnet
berubah 180 derajat, fenomena ini didahului dengan
periode ketidakstabilan yang terjadi lebih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar